Muslim Muda miliarder
Ibnu Riyanto
Co-Writer Sofie Beatrix
Cetakan kedua Juli 2015
Gramedia Pustaka Utama
Buku ini berlatar belakang kota Cirebon yang terkenal sebagai lokasi pusat “Batik Cirebon” (Plered), menceritakan perjuangan seorang Ibnu Riyanto membangun bisnis “Batik Trusmi” dari titik 0, serta menceritajan sekilas masa muda seorang ibnu yang masih Ababil (ABG labil).
Seorang Ibnu Riyanto saat ini dan di kala muda, ibarat bumi dan langit. Di waktu muda sebagian besar waktunya dihabiskan untuk hura-hura, kebut-kebutan di jalan hingga hiburan malam. Tetapi Ibnu Riyanto saat ini sudah menjelma menjadi seorang entrepreneur muda yang sukses, dan menjadi salah satu tokoh muda yang berpengaruh di Indonesia.
Setidaknya ada 5 kunci keberhasilan seorang Ibnu Riyanto yang diulas dibuku ini
Keluarga
Peran dari keluarga terutama doa dari orang tua dan istri, merupakan faktor utama kesuksesan yang saat ini diraih oleh Ibnu. Kehidupan Ibnu yang surut di waktu muda sering merepotkan orang banyak, membuat orang terdekat Ibnu kecewa, namun berkat doa dan kesabaran orang tua ditambah hadirnya sally di kehidupan Ibnu, menjadikan titik balik Ibnu yang awalnya doyan nongkrong di Mall dan diskotek, beralih nongkrong ke masjid, seminar bisnis, bahkan saat ini sudah menjadi pembicara binis nasional.
Action
Keberhasil Ibnu tidak terlepas dari keberaniannya untuk memulai langkah pertamanya, seorang Ibnu tidak malu untuk memulai usaha dari reseler kain, pengecer kain door to door mulai dari Cirebon, Bandung hingga Jakarta. Namun karena kejujuran dan keuletan Ibnu yang ngga pernah mau berdiam diri, Ibnu bisa mendapatkan kepercaya dari produsen kain tanpa harus membayar cash dan rekanan bisnis lainnya, bahkan mendapatkan kepercayaan rekan bisnis lainnya hingga dapat membesarkan binis “Batik Trusmi” seperti saat ini.
Bangkit ketika tertipu
Tidak dikatakan pengusaha kalau belum pernah merasakan kegagalan dan tertipu, tidak terkecuali seorang Ibnu Riyanto. Ibnu sendiri pernah tertipu oleh pemebeli yang pada akhirnya tidak pernah membayar barang yang sudah dikirim, membeli kendaraan yang tidak ada kelengkapan dokumen dan ditagih oleh “Juru Tagih”, Yang berbeda dari kebanyakan orang awam, seorang Ibnu tidak larut dalam kegagalan dan tidak menyalahkan diri sendiri atas kejadian yang terjadi, Ibnu bangkit mencari peluang dan memulai lagi tanpa kenal kata berhenti.
Semut mengalahkan gajah
Konsep yang diterapkan Ibnu “semut mengalahkan gajah” sedikit banyak mirip dengan konsep ATM (adopsi, tiru dan modofikasi) yang masyarakat umum kenal. Setidaknya ada tiga tahapan yang harus dilalui sebelum bisa mengalahkan gajah. Pertama tempel diantara gajah, tahap ini sangat baik dilakukan untuk dilakukan orang yang baru merintis bisnis atau skala bisnisnya belum besar, karena minim risiko dan mudah untuk dilakukan, contoh menjadi reseller produk dari para gajah (produsen yang menguasai pasar).
Kedua Bermental seperti gajah, artinya meniru karakter dan habit para gajah (pengusaha yang sudah terbukti sukses dan berhasil) seperti integritas, displin dengan target, eksekusi, menunda kesenangan, berlatih dan semangat belajar.
Ketiga cerdas dan kreatif, kelanjutan dari tahap dua, di saat kita sudah bisa menyerupai gajah, maka kita harus lebih baik dari gajah dari sisi penampilan, ukuran atau parameter lainnya. Kuncinya lakukan lebih baik dari gajah yang lain, semisal jaringn konsumen, di samping pemanfaatan media offline dan online, Ibnu melakukan acara unik, dia mengundang para pesohor dan para pejabat untuk hadir diacara “pecahkan rekor muri”, yang acara tersebut diliput oleh media lokal dan dan nasional.
Pemimpin sebenarnya
“Ketika belum sukses, kepemimpinan adalah kemampuan memengaruhi dan memimpin diri sendiri” dan ketika sudah sukses, kepemimpinan adalah kemampuan memengaruhi orang lain dan memimpin orang lain”. Setidaknya quotes kepemimpinan ini yang diterapkan oleh Ibnu, artinya semakin banyak kita memberi hal postif kepada orang lain, maka semakin banyak pula yang didapat dari orang lain. Ibnu tidak segan-segan memberikan reward untuk pegawai yang teladan dan yang berkontribusi kepada perusahaan, mendirikan rumah tahfiz al-quran, berbagi pada masyarakat dan berbagi sharing bisni di komunitas-komunitas di Indonesia.
“THE END”
“Nah”, teman –teman itu sekilas 5 rahasia dapur Ibnu Riyanto, untuk yang ingin tahu lebih detail bisa langsung datang ke toko buku terdekat ya.
“See you on the next books”, keep read, learn and share”
Sumber gambar :
www.bukukita.com; www.margaapsari.com; www.tempo.com; www.jarhie.com;